About

Senin, 27 September 2010

SEKOLAH ALAM

Konsep Sekolah Alam Tanggerang
Author: admin
13 Jan
Oleh: Sekolah Alam Tangerang
Sekolah Alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta. Dasar dari konsep tersebut adalah Al Qur’an dan Hadits, bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi pemimpin di muka bumi.
Dengan demikian hakikat tujuan pendidikan adalah membantu anak didik tumbuh menjadi manusia yang berkarakter. Menjadi manusia yang tidak saja mampu memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tapi juga mampu mencintai dan memelihara alam lingkungannya.
Belajar dari Semua
Di Sekolah Alam, tidak hanya murid yang belajar. Gurupun belajar dari murid. Bahkan orang tua juga belajar dari guru dan anak-anak.
Di Sekolah Alam anak-anak tidak hanya belajar di kelas. Mereka belajar di mana saja dan pada siapa saja. Mereka belajar tidak hanya dari buku tapi dari apa saja yang ada di sekelilingnya. Dan yang jelas mereka belajar tidak untuk mengejar nilai, tapi untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Dan di Sekolah Alam keseragaman bukan pada apa yang dikenakan, tapi pada akhlaknya.
Fun Learning
Belajar di alam terbuka, secara naluriah akan menimbulkan suasana ‘fun’, tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran pada anak bahwa ‘learning is fun’ dan sekolah identik dengan kegembiraan.
Namun sebagus apapun konsep yang disusun, tidak akan sempurna hasilnya tanpa guru yang berkualitas dan berdedikasi. Menjaga kualitas dan dedikasi hanya bisa dilakukan bila sang guru mempunyai visi pendidikan yang jelas dan memahami prinsip dasar bahwa setiap anak adalah individu yang unik. Untuk mencapai itu semua, Sekolah Alam menempatkan kesejahteraan guru sebagai prioritas utama.
Spider Web
Dalam pembelajaran di sekolah digunakan sistem Spider Web, di mana suatu tema diintegrasikan dalam semua mata pelajaran. Dengan demikian pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bersifat integratif, komprehensif dan aplikatif. Sekaligus juga lebih ‘membumi’.
Kemampuan dasar yang ingin dibangun adalah kemampuan anak untuk membangun jiwa keingintahuan, kemampuan melakukan observasi dan membuat hipotesa, serta kemampuan menerapkan metode berpikir ilmiah. Sehingga pengetahuan yang didapat bukan sekedar hafalan, tetapi hasil pengalaman dan penemuan mereka sendiri.
Di sini anak juga diarahkan untuk memahami potensi dasar dirinya. Dan di sini, berbeda dengan guru itu bukan tabu.
Sekolah untuk Semua
‘Pendidikan untuk Semua’ bukan sekedar slogan di Sekolah Alam. Maknanya bahkan terasa jadi meluas.
Di sini pendidikan benar-benar jadi tanggung jawab bersama antara Yayasan, Syuro Guru, dan Orang Tua. Di sini juga terbuka peluang belajar bagi semua:
- subsidi silang bagi yang kurang mampu
- tidak ada tes masuk yang menyaring siswa dari tingkat kecerdasannya
- Special Need Center bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik yang sekedar ’slow learner’, maupun yang menderita autis
- anak dengan latar belakang kebangsaan, suku, dan agama apapun bisa bersekolah di sini




Apa Kelebihan Sekolah Alam?

Author: admin
13 Jan
Oleh: wargadamai
Itu adalah pertanyaan yang disampaikan oleh Mas Irdy dalam posting saya sebelumnya. Lebih lanjut beliau berharap agar sekolah alam bisa menampung anak-anak yang kurang mampu dalam hal pembiayaan dan jangan hanya orang mampu saja yang bisa menikmati pendidikan yang berkualitas.
Pak Lendo Novo, konseptor sekolahalam pernah bercerita ketika sedang berkunjung ke Bontang. Menurut beliau, awalnya sekolah alam didirikan untuk kaum dhuafa. Tidak ada biaya yang dipungut sepeser pun. Gratis. Namun tidak ada seorang pun yang mau menyerahkan anaknya untuk dididik di sana.
“Sekolah koq kaya’ gini?”
“Sekolah itu ada gedungnya, ada kelasnya. Nggak kaya’ gini.”
Sekolah alam memang bukan sekolah biasa. Tak punya gedung kelas yang megah. Siswanya tak berseragam. Bagi sekolah alam, itu bukan hal yang utama. Pak Lendo mengilustrasikan konsep sekolah alam sebagai berikut.
“Pendidikan terbaik itu khan yang dilakukan oleh Rasulullah. Saat itu sahabat hanya belajar di tempat beratap pelepah kurma. Tapi gurunya kualitas nomor satu, Rasulullah.”
“Bagaimana Rasulullah mengajar? Rasulullah mengajar dengan contoh, dengan teladan. Makanya di sekolah alam, guru juga harus memberikan teladan. Tempat boleh jadi seadanya, tapi siswa akan dibentuk agar berperilaku akhlak terbaik.”
Nah, kalau kita lihat mayoritas sekolah mengutamakan pada pembangunan fasilitas fisik. Hal ini yang kemudian membuat biaya melambung tinggi. Memang apabila ingin membuat sekolah yang bagus, sekolah dengan standar internasional, biayanya mahal. Harus punya laboratorium yang bagus, perpustakaannya lengkap, dan seterusnya. Sekolah alam berpikir bagaimana agar biaya dapat ditekan, namun kualitas sekolah seperti layaknya sekolah internasional. Salah satunya dengan mengikuti prinsip pendidikan Rasulullah tadi. Tempat boleh seadanya, tapi guru harus berkualitas terbaik. Bagaimana agar guru dapat mengeluarkan performa terbaiknya? Buatlah kesejahteraannya terjamin. Maka dari itu, biaya di sekolah alam untuk kesejahteraan dan pengembangan guru cukup besar.
Kembali ke kisah pertama, boleh jadi para ibu tadi belum siap dengan konsep sekolah alam. Sehingga walau gratis sekalipun, mereka menolak untuk bersekolah di sekolah alam. Ketika konsep sekolah alam ini kemudian ditawarkan ke kalangan menengah ke atas, ternyata ada yang menyambut, ada yang tertarik, ada yang menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Walau begitu, sekolah alam tetap menyediakan tempat bagi mereka yang dhuafa. Memang sebenarnya untuk mereka lah sekolah ini dibuat khan?
Mengenai konsep pembelajaran, sekolah alam memadukan antara kurikulum sekolah internasional, kurikulum depdiknas, dan kurikulum khas sekolah alam. Rapor yang diberikan kepada siswa ada dua, yaitu rapor akademis sesuai standar diknas dan rapor khas SA berupa portofolio siswa. Pada dasarnya materi yang diberikan di sekolah alam sama dengan sekolah biasa, namun metode penyampaiannya menggunakan sistem spider web. Apabila dalam membentuk logika ilmiah digunakan metode spider web, maka dalam membentuk jiwa kepemimpinan digunakan metode outbound. Mungkin outbound ini yang paling dikenal orang dari sekolah alam. Banyak orang yang lebih mengenal sekolah alam sebagai sekolah yang “ngajarin” siswanya untuk “manjat-manjat”.
Konsep terakhir, yaitu membentuk jiwa wirausaha. Pak Lendo kembali melihat Rasulullah saw dan para sahabat. Apa yang membuat mereka cepat dewasa? Apa yang membuat mereka mampu mandiri di usia remaja? Ternyata adalah faktor wirausaha. Bisnis. Rasulullah saw dan para sahabat sejak belia mengenal dunia bisnis. Dimulai dari menggembala domba, ikut perniagaan ke Syam, menjadi pegawai dari Khadijah ra. Itulah kisah bisnis Rasulullah. Mau tidak mau saya pun setuju dengan logika ini. Pengalaman pribadi saya selama wirausaha banyak membentuk pemikiran saya saat ini. Dengan wirausaha saya belajar membuka diri, belajar untuk bersabar, bahkan belajar untuk selalu ingin belajar.
Sebagai rangkuman, sekolah alam adalah sebuah model pendidikan holistik yang memanfaatkan alam semesta sebagai media belajar. Adapun metode belajarnya sbb.
1. Dalam membentuk akhlaqul karimah, digunakan metode keteladanan. Guru harus mencontohkan akhlaq secara nyata kepada siswa.
2. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan metode spider-web, alam & bisnis sebagai media belajar. Guru memfasilitasi siswa berinteraksi dengan alam dengan rangkaian tema/projek pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak mendapatkan pemahaman yang holistik tentang alam semesta.
3. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode out-bound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas out-bound secara praktis bersama siswa.
4. Dalam membentuk jiwa wirausaha, digunakan metode magang agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis.